Translate

Minggu, 16 Februari 2014

Laporan Pratikum Kimia Kelas XII IPA Semester I Tentang Halogen



I.                   Judul         : Halogen
II.                Tujuan       : Mempelajari daya oksidasi halogen terhadap Fe2+ dan daya reduksi ion halide terhadap Fe3+
III.             Dasar Teori            :
Halogen berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena unsure-unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsure-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap 1 elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.
Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Molekul X2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X2(g) → 2 X(g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis).
Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl4) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu.

1) Reaksi halogen dengan logam.

X2 + L → I A LX
II A LX2
III A LX3

2) Reaksi halogen dengan hidrogen.

H2 + X2 → 2 HX

3) Reaksi halogen dengan nonlogam dan metalloid tertentu. Reaksi dengan Fosfarus, Arsen, dan Antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan.

P4 + 6 Cl2 → 4 PCl3
P4 + 10 Cl2 → 4 PCl5

4) Reaksi halogen dengan air.

X2 + H2O → HX + O2

5) Reaksi halogen dengan basa Klorin, Bromin, dan Iodin mengalami reaksi disproporsional dalam basa.
6) Reaksi antarhalogen.

X2 + n Y2 → 2 XYn
IV.             Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan
Ukuran/satuan
Jumlah
Tabung reaksi
-
8
Rak tabung reaksi
-
1
Pipet tetes
-
9
Larutan Klorin
-
1 ml
Larutan Bromin
-
1 ml
Larutan Iodin
-
1 ml
Larutan Besi (II) sulfat
0,1 M
2 ml
Larutan Besi (III) sulfat
0,1 M
2 ml
Larutan Natrium klorida
0,1 M
1 ml
Larutan Natrium bromide
0,1 M
1 ml
Larutan Kalium Iodida
0,1 M
1 ml
Larutan Kalium tiosianat (KSCN)
0,1 M
2 ml

V.                Langkah Kerja :

1.      Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+.
Mengambil dua tabung reaksi, masukkan 10 tetes larutan FeSO4 0,1 M ke dalam tabung pertama dan masukkan 10 tetes larutan Fe2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung kedua. Tambahkan 5 tetes larutan KSCN 0,1 M pada masing-masing tabung, guncangkan tabung, amati, dan catat pengamatan Anda.
2.      Daya oksidasi halogen.
Menyiapkan tiga tabung reaksi bersih dan masukkan ke dalam tabung reaksi berturut-turut 10 tetes larutan Klorin pada tabung pertama, 10 tetes larutan Bromin pada tabung kedua, 10 tetes larutan Iodin pada tabung ketiga, dan amati warna tabung masing-masing larutan. Kemudian tambahkan pada masing-masing tabung reaksi 10 tetes larutan FeSO4 0,1 M.
Meneteskan ketigan tabung Fe2+ dengan larutan KSCN 0,1 M masing-masing 3 tetes. Mencatat warna setelah ditambah dengan larutan KSCN 0,1 M. Untuk mengetahui banyak sedikitnya ion Fe3+ yang ada dalam tabung dapat dilakukan dengan menambah aquades pada tabung reaksi yang berisi ion Fe3+ hingga penuh.
3.      Daya reduksi halida.
Mengambil tiga tabung reaksi dan masukkan 10 tetes larutan Fe2(SO4)3 0,1 M ke dalam masing-masing tabung reaksi, kemudian 10 tetes larutan NaCl 0,1 M ke dalam tabung 1, 10 tetes larutan NaBr 0,1 M ke dalam tabung 2, 10 tetes larutan KI 0,1 M ke dalam tabung 3, bandingkan warna. Cermati dan catat mana yang terjadi reduksi ion Fe3+.
VI.             Hasil Pengamatan

1.      Membedakan ion Fe3+  dari ion Fe2+

No.
Larutan Senyawa Besi
Perubahan setelah penambahan larutan KSCN
1
FeSO4
Jingga
2
Fe2SO4
Merah kecoklatan

2.      Daya pengoksidasi halogen

No.
Larutan Halogen
Perubahan setelah penambahan
Larutan FeSO4
Larutan KSCN
1
Cl2
Kuning kecoklatan (endapan menyatu dalam larutan)
Jingga
2
Br2
Jingga (endapan terpisah dengan larutan)
Merah kehitaman
3
I2
Merah
Merah tua
Cl2 + Fe2+  Fe3+ + 2Cl-
Br2 + Fe2+  Fe3+ + 2Br-
I2  + Fe2+  Fe3+ + 2I-

3.      Daya pereduksi halida

No.
Warna larutan Fe2(SO4)3
Ditambah larutan
Perubahan yang terjadi
1
Kuning
NaCl
Kuning muda
2
Kuning
KBr
Kuning
3
Kuning
KI
Jingga
Fe3+ + 2Cl- → Fe2+ + Cl2
Fe3+ + 2Br- → Fe2+ + Br2
Fe3+ + 2I- → Fe2+ + I2

VII.          Pertanyaan dan Jawaban
1.      Kesimpulan apa yang dapat diambil dari eksperimen ini mengenai
a.       Daya pengoksidasi halogen
Makin besar (makin positif) harga potensial electrode, makin kuat sifat oksidatornya atau makin mudah mengalami reduksi
b.      Daya pereduksi halide
Sesuai dengan urutan daya oksidasinya yang menurun dari atas ke bawah pada system periodic unsur, maka halogen yang bagian atas dapat mengoksidasi halide yang bagian bawahnya, tetapi tidak sebaliknya.
2.      Tuliskan persamaan reaksi ion untuk reaksi yang terjadi
2Fe2+ + 3Cl2 → 2Fe3+ + 2SO42- (daya oksidasi halogen)
Dari tabel ketiga, tabung 3 terjadi reaksi pereduksian ion halide. Karena berdasarkan data di atas, terjadi perubahan warna dari kuning muda,kuning, dan menjadi jingga.
Fe3+  + 2I- → I2 + Fe2+ (daya reduksi halogen)
3.      Dengan menggunakan data potensial electrode dibawah ini, tentukan reaksi yang dapat terjadi antara :
a.       Halogen dengan Fe2+
b.      Halogen dengan Fe3+  
Fe3+   (aq) + e- → Fe2+ (aq)            E° = 0,77 V
½ F2 (aq) + e- → F (aq)                 E° = 2,87 V
½ Cl2 (aq) + e- → Cl- (aq)             E° = 1,36 V
½ Br2 (aq) + e- → Br- (aq) E° = 1,01 V
½ I2 (aq) + e- → I- (aq)                  E° = 0,62 V
4.      Ditinjau dari harga E° unsur-unsur itu, tuliskan urutan :
a.       Daya pengoksidasi halogen
Daya oksidasi halogen dari Cl ke I makin berkurang terlihat dari warna larutan yang semakin muda sehingga mendekati larutan FeSO4 padahal warna yang diharapkan menuju Fe2(SO4)3
b.      Daya pereduksi halide
Daya reduksi halogen dari CI ke I makin bertambahn terlihat dari warna larutan yang semakin tua sehingga mendekati larutan Fe2(SO4)3 padahal warna yang diharapkan menuju FeSO4
VIII.       Kesimpulan
Daya reduksi halogen dari Cl ke I makin bertambah terlihat dari warna larutan yang semakin tua sehingga mendekati larutan Fe2(SO4)3 padahal warna yang diharapkan menuju FeSO4. Daya oksidasi halogen dari Cl ke I makin berkurang terlihat dari warna larutan yang semakin muda sehingga mendekati larutan FeSO4 padahal warna yang diharapkan menuju Fe2(SO4)3.
Kesimpulan pada percobaan ini adalah mengetahui sifat fisik dan sifat kimia dari senyawa halogen yaitu dengan pembentukan garam halida dari senyawa yang mengandung unsur halogen.
IX.             Daftar Pustaka
http://awjee.blog.com/2012/11/25/halogen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar