Translate

Minggu, 16 Februari 2014

Laporan Praktikum Kimia Menentukan Penurunan Titik Beku Larutan



I.              Judul                    : Menentukan Penurunan Titik Beku Larutan
II.            Tujuan                 : Mengamati titik beku zat pelarut (air) dan pengaruh zat
terlarut terhadap titik beku larutan serta menentukan nilai penurunan tiitk beku larutan.
III.           Landasan Teori  :
Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
IV.          Alat dan Bahan  :
Alat :
-          Bejana Plastik
-          5 buah Tabung Reaksi
-          Gelas Ukur
-          Pengaduk
-          Termometer
Bahan :
-          Air Suling     
-          CO(NH2)2 1 M
-          CO(NH2)2 2 M
-          NaCl 1 M
-          NaCl 2 M
-          Garam kasar
-          Es batu
V.           Langkah Kerja    :
1.         Memasukkan butiran-butiran es batu dalam gelas kimia plastic sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan + 5 sendok makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan sendok. Campuran ini adalah campuran pendingin.
2.         Mengisi tabung reaksi dengan air suling sebanyak 5 ml menggunakan pipet. Masukkan tabung ke dalam gelas kimia berisi campuran pendinginan sambil mengaduk campuran pendingin sampai air atau larutan dalam tabung reaksi membeku seluruhnya.
3.         Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Saat larutan mulai meleleh masukkan thermometer. Bacalah thermometer saat garis penunjuk pada thermometer  dalam keaadaan konstan lalu catat suhu yang ditunjukkan oleh thermometer pada air (pelarut).
4.         Mengulangi langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan CO(NH2)2  dan NaCl.
VI.          Hasil Pengamatan         :
No.
Larutan
Selisih titik beku air dengan titik beku larutan
Zat Terlarut
Kemolalan
Titik Beku
1
Air Suling
0
0°C

2
CO(NH2)2 1 M
1
2°C
-2°
3
CO(NH2)2 2 M
2
3°C
-3°
4
NaCl 1 M
1
2°C
-2°
5
NaCl 2 M
2
6°C
-6°
VII.         Pertanyaan         :
1.    Hitung  masing-masing larutan !
2.    Bandingkan titik beku CO(NH2)2 1 M dengan CO(NH2)2 2 M, jelaskan !
3.    Bandingkan titik beku CO(NH2)2 1 M dengan NaCl 1 M, jelaskan !
Jawaban Pertanyaan :
1.          





2.         Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Hal yang menyebabkan perbedaan adalah jenis larutannya (elektrolit atau non elektrolit) ;
·  Pada larutan elektrolit, yaitu larutan NaCl mempunyai titik beku larutan lebih rendah daripada larutan non elektrolit (urea) karena pada NaCl dapat dionisasikan (terdiri atas 2 ion) sedangkan non elektrolit tidak dapat dionisasikan.
·  Begitu pula halnya dengan penurunan titik beku. Larutan elektrolit (NaCl) mempunyai i=2 sehingga ΔTf = m x Kf x i sedangkan larutan non elektrolit (urea) tidak memiliki i sehingga ΔTf = m x Kf. Jadi penurunan titik beku NaCl lebih besar daripada urea.
Rumus ΔTf = m x Kf (larutan non elektrolit)
ΔTf = m x Kf x i (larutan elektrolit)
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan
i = 1 + (n-1)α
3.         Berdasarkan data yang kami dapatkan saat melakukan percobaan, terdapat perbedaan titik beku antara larutan elektrolit (NaCl= -2°C) dengan larutan elektrolit (Urea= -1°C), tetapu memiliki konsentrasi molalitas yang sama yaiti 1 molal. Perbedaan titik beku kedua larutan tersebut dikarenakan jumlah partikel yang berbeda. Larutan (NaCl) akan mengion atau terurai menjadi ion-ion, sehingga jumlah partikelnya lebih banyak, tetapi nonelektrolit(Urea) tidak akan mengion, sehingga jumlah partikelnya tidak akan berubah, setelah dilarutkan/jumlahnya lebih sedikit. Jumlah partikelnya tidak akan berubah, setelah dilarutkan/jumlahnya lebih sedikit. Jumlah partikel yang lebih banyak, akan membuat larutan elektrolit lebih sukar membeku, sehingga memutuhkan suhu yang lebih rendah, dan waktu yang lebih lama. Hal inilah yang membuat titik beku larutan elektrolit lebih rendah.
VIII.       Kesimpulan                    :
Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku dan penurunan titik beku ialah jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan non-elektrolit). Dan garam dapur disini berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur dapat menghambat proses pencairan es. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut (air). Semakin besar konsentrasi larutan maka titik beku semakin rendah. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada titik beku larutan non-elektrolit dalam konsentrasi sama.

IX.          Daftar Pustaka   :
KIMIA. Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam , BSE .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar